Minggu, 20 Juli 2014

Rabby Candy

terlihat lucu padahal dia merana
selalu tersenyum sementara itu hanya kosong
tertawa memancarkan keceriaan
setelah itu timbul petaka
kesemuan yang menyiksa
ini bukan kemunafikan!!!!!!
karena saat senyum dan tawa muncul
itu tulus dari hati
entah ini apa, semacam bipolar
terkadang.......
si Rabby candy yang lucu
membuat orang tertawa
tapi tak bisa membuat sebongkah hatinya merekah
Rabby candy yang disukai banyak orang,
tpi tak bisa membuat hatinya suka pda dirinya sendiri
Rabby candy yang malang semacam badut dalam kesunyian
Rabby candy yang selalu sendiri dalam sunyi saat dia sendiri.

Kamis, 17 April 2014

Kerinduan

Satu, dua, tiga teman berjalan bersama, menempuh puncaknya masing-masing. Langkah berliku dilalui dan ku ingin menggandengmu saat aku, kamu dan kita diatas. Apapun yang terjadi aku akan bersamamu tak peduli saat itu hujan, musim semi atau kemarau ku tak sejengkalpun melepasmu. Mungkin tak pernah ada duduk-duduk santai di cafee mewah menikmati latte atau espresso bersamamu saat ini.

Tapi 5 tahun atau 7 tahun lagi ku bisa melakaukan itu bersamamu itu akan terasa lebih indah. Membawakan sejuta cerita kesulitan yang dialami itu lebih asyik. Kemudian menjadi pendamping perempuan di acara pernikahanmu itu yang ku mau. Kapanpun itu, ku menunggunya. Dimanapun itu aku mencoba untuk datang. Sebuah kerinduan yang membuncah seakan-akan itu akhir pertemuan kita. Teman yang baik tak selalu ada disamping kita. Teman yang baik akan ada untukmu walau jauh, dan tentunya doa yang terus mengalir. Sedikit iri itu perlu, secuil tangis tak apa tapi tangan terbuka dan senyuman itu selalu untukmu.

Jumat, 14 Februari 2014

1402.2014

Tak ada yang spesial di hari ini, hanya menginginkan latte kesukaan di cafe favorite dengan ketenangan dan keindahan interior belanda yang menawan
berharap menemaniku semacam perayaan pertambahan umurku.
Kadang keinginan tinggallah keinginan,  karena itu tak ada di hari ini,
Pagi ini Jogja di gemparkan oleh tumpukan abu yang menutupi rumah dan halaman..
Rupannya tadi malam Kelud mengamuk, sepanjang hari ini 14.2.14 Jogja bagai kota mati
hujan abu terus turun sampai sore hari.
tak banyak yang bisa dilakukan, hanya tinggal dirumah dan menunggu cuaca membaik,

Diawal 24 tahunku,lebih banyak pelajaran yang diberi dan ku dapat
tidak hanya keinginan dan harapan yang dipentingkan untuk dilakukan tapi apa yang terjadi didepan mata tak kalah penting untuk dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Apa ini bencana? ini bukan bencana, ini bukan bencana, ini hanya siklus yang pasti akan terjadi. Melihat Merapi yang kokoh pun terkadang merinding....
pikiran yang seharusnya datang menghantui, kapan saatnya tonggak kokoh bumi ini melakukan tugasnya!!!

Harus bagaimana lagi, mungkin ini saatnya untuk prihatin, menghimpun ingatan untuk tidak hanya bersenang-senang. Pelajaran berarti dari Kelud terkadang nyamannya latte tak selalu dibutuhkan tapi sesaknya abu bisa membuat jiwa kecil ini bertumbuh.

Pertambahan umur atau apa itu tak perlu perlakuan spesial baik untuk perayaan atau perenungan
tetap biasakan tubuh dengan hal-hal yang membuat tubuh ini tidak manja dan latah dengan hal-hal memanjakan. sikapi sewajarnya itu yang kudapat

14.02.14 selamat ulang tahun via.... bisakah kau semakin baik dan tak hanya tersenyum dalam sedih
semakin sabar dengan sungguh-sungguh dalam cintaNya
tidak lagi merengek ataupun mengeluh berlebihan meski itu hanya pada dinding.
Viaku yang sekarang tak boleh sama dengan via yang dulu
via yang hari ini bertumbuh dalam 24 tahun telah ditempa oleh kelud dan banyak yang lain
lebih baik dan lebih baik lagi, 

Sabtu, 18 Januari 2014

Sepenggal Kata

kesetiaan,.. bukan hanya kupu-kupu yang setia menanti mekarnya bunga
bukan juga bulan yang selalu menunggu matahari terbenam
lebih dari sekedar perihnya bumi yang gelap ditinggal matahari
begitu rasa yang ditimbulkan oleh segumpal daging yang disebut hati
atau lebih mendalam rasa yang ditimbulkan oleh sekelompok neuron dalam sinap.
dahsyat memang,. tak bisa didapat kecuali di dunia yang mereka bilang jahat
banyak hal yang indah dibalik kata setia itu,.dibanding rasa perih yang timbul
tidak pernah kubayangkan bila ibuku tak lagi setia dalam katanya,
bila dia menyerah dalam kesetiaannya untuk mengandung dan merawatku
terlalu naif bila berbicara setia dan selalu dihubungkan dengan pasangan yang belum tentu menjadi bagian dari kita.
dan terlalu muak membicarakan sejumbut kata yang bahkan mereka tak tau itu apa
mungkin sekarang sudah banyak dari makhluk yang selalu ingin dikata cantik dan jenius ini lupa akan setianya
membudakkan diri pada apa yang bahkan ia tidak tau
padahal tanpa kita sadari makhluk Tuhan yang lain pun cemburu dengan "kesetiaan"
kesetiaan yang dimiliki oleh setiap kita.
kini, makhluk yang hina tapi selalu ingin dimuliakan ini lupa apa itu kesetiaan
tak ada lagi kesetiaan untuk negeri ini
tak ada lagi kesetiaan anak yang menunggu mengayunkan ibunya di permadani nyaman untuk hari tuanya
bahkan tak ada lagi kesetiaan tuk diri sendiri
Mungkin Tuhan murka karena kesetiaan padaNya yang sesungguhnya tlah hilang
"kesetiaan" bukan hanya tidak berbohong pada pasangan
tapi "kesetiaan" itu jembatan untuk kita dan Tuhan
mengasihiNya dengan jembatan cinta yang tak terhingga
lebih dari sekedar cinta tapi "kesetiaan" yang menuntun kita pada kedamaian hidup
kedamaia dunia
kedamaian akhirat.