Sabtu, 18 Januari 2014

Sepenggal Kata

kesetiaan,.. bukan hanya kupu-kupu yang setia menanti mekarnya bunga
bukan juga bulan yang selalu menunggu matahari terbenam
lebih dari sekedar perihnya bumi yang gelap ditinggal matahari
begitu rasa yang ditimbulkan oleh segumpal daging yang disebut hati
atau lebih mendalam rasa yang ditimbulkan oleh sekelompok neuron dalam sinap.
dahsyat memang,. tak bisa didapat kecuali di dunia yang mereka bilang jahat
banyak hal yang indah dibalik kata setia itu,.dibanding rasa perih yang timbul
tidak pernah kubayangkan bila ibuku tak lagi setia dalam katanya,
bila dia menyerah dalam kesetiaannya untuk mengandung dan merawatku
terlalu naif bila berbicara setia dan selalu dihubungkan dengan pasangan yang belum tentu menjadi bagian dari kita.
dan terlalu muak membicarakan sejumbut kata yang bahkan mereka tak tau itu apa
mungkin sekarang sudah banyak dari makhluk yang selalu ingin dikata cantik dan jenius ini lupa akan setianya
membudakkan diri pada apa yang bahkan ia tidak tau
padahal tanpa kita sadari makhluk Tuhan yang lain pun cemburu dengan "kesetiaan"
kesetiaan yang dimiliki oleh setiap kita.
kini, makhluk yang hina tapi selalu ingin dimuliakan ini lupa apa itu kesetiaan
tak ada lagi kesetiaan untuk negeri ini
tak ada lagi kesetiaan anak yang menunggu mengayunkan ibunya di permadani nyaman untuk hari tuanya
bahkan tak ada lagi kesetiaan tuk diri sendiri
Mungkin Tuhan murka karena kesetiaan padaNya yang sesungguhnya tlah hilang
"kesetiaan" bukan hanya tidak berbohong pada pasangan
tapi "kesetiaan" itu jembatan untuk kita dan Tuhan
mengasihiNya dengan jembatan cinta yang tak terhingga
lebih dari sekedar cinta tapi "kesetiaan" yang menuntun kita pada kedamaian hidup
kedamaia dunia
kedamaian akhirat.